Dear John



Masih inget the Hurt Locker dong, itu lo film yang disutradarai sama Kathryn Bigelow. Apa? Belum inget juga? Ok, film yang menang Oscar tahun lalu. Pasti pada inget. Gimana, uda inget dong. (lebay) Saya mau mengakui satu hal. Saya belum nonton film ini. Entah kenap saya emang ngak suka dan malas nonton film yang berlatar perang. Saya sendiri juga ngak tau kenapa saya bisa ngak suka sama film yang ada perang-perang gitu. Gara-gara itu juga saya ngak nonton Dear John, karena saya liat ada perang-perangnya gitu, padahal saya penasaran baget sama film yang mengeser posisi avatar di Box Office.
Tapi semalem, karena uda ngak ada lagi film yang bisa saya tonton, wez, jadi deh saya nonton Dear John. Awalnya sih cuma pengen biar ngantuk aja. Tapi ternyata film ini beda banget dari dugaan saya. Baiklah, film ini memang ada perangnya, tapi ngak lebih dari dua puluh persen, sisanya ya, drama romantis gitu. Berkisah tentang prajurit amerika yang sedang cuti John Tyree (Channing Tatum) bertemu Savannah Lynn Curtis (Amanda Seyfried) yang juga tengah berlibur untuk mengisi liburan kampusnya. Mereka saling jatuh cinta dan menjalin hubungan dekat selama dua minggu, sebelum akhirnya John harus kembali bertugas dan Savannah kembali kuliah. LDR (Long Distance Relationship) memang ngak pernah mudah, begitu juga untuk pasangan ini. Keduanya kemudian saling berkomunikasi lewat surat. Saat John benar-benar sudah cinta mati pada Savannah, dia malah mendapat surat bahwa Savannah telah memiliki pria lain. Disaat inilah John benar-benar tak ingin kembali pulang, ia terus minta tugas dan tugas, sampai akhirnya ia harus dipulangkan karena ayahnya sakit. Akankah sakit hati John terbuka kembali karena kenangan dirinya bersama Savannah yang sangat banyak di kampung halamannya.






Banyak banget kritik tentang film ini yang saya baca, bahkan ada yang ngasih nilai D untuk film ini. Tapi untuk saya, film ini sangat menyentuh. Entah filmnya yang terlalu dramatis atau saya yang melankolis. Tapi apapun itu, film ini membuat saya menangis di beberapa scenenya hanya dengan kata-kata lewat surat-surat mereka. acting kedua pemeran utamanya lumayan. Chemistry antara Channing Tatum dan Amanda Seyfried dapet banget di film ini, saya suka banget cara mereka memangdang satu sama lain. Pokonya feelnya itu lo, pas.
Film ini seperti sebuah De Javu untuk saya. Saya seperti melihat diri saya dulu ketika melihat John selalu ingin perang dan bertugas. Ketika semester 3 saat kuliah, saya memilih untuk bekerja sambil kuliah, untuk menyibukan diri saya agar sebisa mungkin tidak bertemu dengan orang yang membuat saya sakit hati. Sebisa mungkin menjauh dari hal-hal yang mengingatkan saya pada orang itu. Sebisa mungkin tidak melakukan kegiatan yang biasa kami lakukan bersama. Intinya menjauh dan ingin membuang. Ternyata, seperti kata Savannah, waktu. Dan untuk saya pribadi, waktu adalah sesuatu yang sangat misterius dan ajaib. Tanpa kita sadari, sebenarnya waktu memberi telah berperan banyak dalam hidup setiap orang. Dalam hidup saya waktu adalah obat mujarab yang mampu menyembuhkan saya dari luka dalam itu.

Posted by nurani | at 02:07

2 comments:

Anonymous said...

gag romantis ahh aku malah lebih suka soundtracknya ketimbang ceritanya wekekekekee

nurani said...

delupher>>> lah, cowok sama cewek kan beda............

Post a Comment