Adam



         Well, beberapa hari yang lalu saya beli dvd, rencanya pengen beli film animasi, tapi karena ngak ada, beli dvdnya jadi ngacak. Drama, komedi, sampai horror. Komplit deh. Adam salah satunya. Film yang sama sekali ngak pernah saja dengar, ngak pernah tau ini film macam apa. Yang penting gambarnya bagus pas dicoba, selebihnya factor lucky aja. Hehehe. Seperti kata pepatah, malang tak bisa ditolak, untung tak bisa diraih. Bener ngak sih gini? Pokoknya gitulah. hehehe
        Film ini bercerita tentang seorang lelaki bernama Adam yang baru saja ditinggal mati oleh ayahnya. Adam menderita Asperger syndrome , penyakit perkembangan, semacam autis fungsi tinggi, yang memperngruhi interaksi sosial. Masih berhubungan dengan penyakit ini, penderitanya cenderung melakukan hal-hal sama setiap harinya secara monoton. Begitu pula penggambaran Adam di film ini. Dia bahkan sampai kehabisan baju bersih di lemarinya karena menurut prediksi saya, dulu mungkin ayahnya yang biasa mencuci baju untuknya. Jadi ketika ayahnya meninggal Adam jadi kelimpungan. Hingga suatu saat, ketika ia akan mencuci bajunya yang sudah benar-benar kotor semua, tak disangka ia bertemu dengan Beth Buchwald, wanita yang baru pindah ke apartemen tempat Adam tinggal.
       Di dunia ini memang tidak ada hal yang terjadi karena kebetulan, pasti juga bukan kebetulan kenapa Beth bertemu dengan Adam. Beth sangat membantu Adam di masa-masa sulitnya. Adam dipecat dari pekerjaannya, dan mengalamai masalah keuangan dan disarankan pindah oleh pengacara ayahnya, pokoknya ia benar-benar terpuruk. Ia berusaha mencari pekerjaan dengan mengirim lamaran ke beberapa tempat agar tetap bertahan di apartemenya. Mengetahui Adam mempunyai penyakit ini, Beth membantu Adam untuk berinteraksi dengan orang dan membantunya menghadapi wawancara di sebuah tempat penelitian dan mesin untuk komunikasi luar angkasa. Karena Beth tahu Adam sangat tertarik dan menyukai hal-hal yangberbau luar angkasa. Ok, satu hal kelebihan orang-orang dengan penyakit ini adalah dia sangat cerdas dan memiliki ketertaikan akan bidang tertentu serta sangat menguasainya dengan baik. Kedekatan antara keduanya mulai terjalin. Disinilah benih-benih cinta keduanya tumbuh.




        Saya suka banget sama acting Hugh Dancy yang memerankan lelaki dengan asperger, selain ganteng tentunya, hehehe.  saya juga suka banget sama karakter Beth, sifatnya yang tegas dan berpendirian. tetapi tetap sabar ketika membantu Adam.Walaupun film ini memang tidak luar biasa, tapi saya suka tema ceritanya. Pesan moralnya, mungkin karena saya ngak bermoral kali ya? Uhuk… tapi serius, film ini memberikan sebuah harapan pada orang-orang yang mungkin ada di posisi Adam. Dan ternyata dukungan sangat membantu. So, buat orang-orang yang merasa normal, hentikan mencibir.
Properties :
Director : Max Mayer
Casts : Hugh Dancy as Adam
           Rose Byrne as Beth Buchwald

Posted by nurani | at 00:54 | 0 comments

Top 5 of Jim Carrey ala "burung" Nury




Hai,,,,,, apa kabar temans? Hopefully you’re right gezz….. masih dalam suasana valentine, dan bagaimana dengan valentine kalian? mudah-mudahan fun ya! Ngak Cuma mengabiskan waktu di rumah sendiri, nonton Just My Luck di Global Tv, Trus lanjut ke Kung Fu Dunk dan Lyric and Music di Trans Tv. *ketauanbangetitugw* hehehe…. Sory sedikit curhat!
Kalo misalnya ada yang nanya? Who is your favorite actor? Dengan lantang saya akan menjawab “Jim Carrey”. Kenapa? Kenapa saya suka lelaki itu? Karena, karena dia saya suka nonton. Saya rela begadang demi filmnya yang diputer tengah malam di RCTI. Dan saya hampir membuat mas-mas rental film nyaris gila karena nyariin film Jim Carrey. Hehehe…. It sounds like ngerepotin kayak jadi hobi.
Yang paling membuat saya kagum adalah mulutnya yang doer dan mensong kanan kiri, lucu aja gitu. Ditambah lagi body language yang terkesan kayak orang autis. Unbelievable . Awalnya, saya pikir dia ahli film komedi. Jagonya ngelucu. Empunya bikin ketawa. Selama beberapa tahun begitulah penilaian saya terhadap dia. Sampai akhirnya saya menemukan dia dalam wujud berbeda di Eternal Sunshine and the Spotless Minds, dan The Truman Show. Jadi speechless, serta membuat saya tambah cinta mampus sama Jim Carrey.
Because of that, inilah lima film terbaik Jim Carrey versi “burung” Nury. Cekedot!!!!!!!!!!!!!!!!!


Posted by nurani | at 04:00 | 1 comments


Kalo diitung-utung, udah lebih dari empat kali saya menonton film ini. Mungkin, untuk beberapa orang, film seperti ini dibilang kacangan, ngak mutu, ngak menarik, dan ngak-ngak yang lain. Buat saya film ini bagus kok. Bagus banget malahan. Saya bukan tipikal orang yang suka dengan sesuatu yang berat, saya menonton film, untuk fun. Melepaskan kekesalan saya, membuang penat saya, melepaskan beban saya. Makanya, saya lebih suka film-film remaja ato yang ringan-ringan, dan bisa bikin saya semangat buat jalanin hidup saya yang cukup berat. Saya hanya penikmat, bukan pengamat. Saya Cuma ingin berbagai kepada teman-teman yang juga mungkin suka menonton film. Ya, saya seorang cewek yang sangat malas berfikir tentang esensi, moral, dan bla,bla,bla….. *kok jadi curhat*

Balik lagi ke film ini. Ceritanya ringan banget, berkisah tentang seorang cewek bernama Rebeca Bloowood, seorang wartawan yang hobi belanja. Suatu hari, dia mendapati tagihan kartu kreditnya membengkak, dan majalah tempatnya bekerja bangkrut. Dililit hutang, dan dikejar-kejar depkoletor, itulah gambaran hidupnya. Dia mencari pekerjaan di majalah Allete, tapi sepertinya dia tidak ada kesempatan, lalu seorang receptionist memberitahunya bahwa juga ada wawancara di majalah ekonomi, Succesfull Saving. Pada awalnya dia ditolak. Tetapi berkat surat kaleng yang tertukar, akhirnya dia mendapat pekerjaan di successful saving yang dipimpin oleh . Seperti kata pepatah jawa, witing tresno jalaran soko kulino, yang artinya, cinta tumbuh karena terbiasa. (Yae,,,,saya bisa nemuin hubungan film amerika sama pepatah jawa. Wah, hebatnya aku… prestisius nie.) Hehehe. Dalam karirnya yang semakin meningkat, Rebeca harus mati-matian meghindar dari rentenir yang meminta tagihan kartu kredit. Hingga pada suatu saat dia tidak bisa menghindar, dan publikpun mengetahui masalahnya.

Film ini berakhir bahagia, jadi jangan khawatir. Kita memang sesaat dibuat cukup tegang. Entah kenapa, meski sudah tahu endingnya pasti bahagia, saya tetap saja deg-degan pas klimaknya. Hehehe. Film ini pas banget untuk tontonan santai.

Properties

Director : P. J Hogan

Cast : Isla Fisher, Hugh Dancy



Posted by nurani | at 02:42 | 0 comments

The Lovely Bones

Film yang lumayan. Saya memang tidak baca novelnya, tapi menurut teman saya yang baca novelnya, dia bilang memang novelnya lebih lengkap. Tapi saya cukup memaklumi kok, agak sulit memvisualkan cerita yang panjang ke dalam film berudasi dua jam.
Ceritanya tentang seorang gadis 14 Tahun yang bernama Sussie Salmon yang di bunuh oleh tetangganya yang Pedophilia. Lelaki itu benama George Harvey, ia mengajak Sussie pergi ke ruang bawah tanah dan membunuhnya di sana. Keluarga Sussie tidak bisa menerima kepergiannya, meski awalnya mereka menerima, tapi belakangan bukti-bukti bahwa Sussi dibunuh oleh tetangganya bermunculan. Ketidakrelaan itu muncul lagi terutama oleh ayahnya yang pantang menyerah untuk membuktikan dan menemukan pembunuh anak kesayangannya. Yang paling tidak bisa menerima kematian Sussi adalah ibunya yang di perankan oleh Rachel Weiz. Saking depresinya dia sampai harus meninggalkan rumah untuk menenangkan diri.
Semua itu mengesankan hanya Sussie anak dikeluarga mereka, karena keluarga mereka benar-benar hancur setelah kepergian Sussie. Padahal dalam keluarga itu masih ada dua lagi saudara Sussie, tidakah itu cukup untuk tetap bertahan. Saya agak kasian sama adik-adik Sussie, mereka jadi aga k terlantar, karena kesedihan mendalam dari orang tua mereka
Yang saya suka dari film ini adalah cara penyampaian ceritanya kepada penonton . Naratornya adalah Susie Salmon sendiri yang bercerita dari dari surga. Ya, mirip-miriplah sama style Desperate House Wife. Sang sutradara Peter Jackson menampilkan banyak unsur dalam film ini. Mungkin, maunya bikin satu paket komlit kali ya, ada dramannya, misterinya, komedianya, untung aja ngak pake nyanyi. (uda aja saya pikir ini film india). Tapi jujur, jadi kurang focus, dramanya kurang nancep, misterinya ngak dapet, komedinya apalagi. Hadoh. Yang bikin saya bertahan adalah prediksi ending film ini, walau akhirnya saya gagal dengan sukses. Unpredictable. Cuma agak cengok aja. Hehehe

Posted by nurani | at 02:40 | 0 comments