Pintu Terlarang



Libur panjang ternyata ngak enak juga. Binggung mau ngapain. Bangun tidur, makan, nonton, tidur lagi, makan lagi, gitu terus kayak roda. Disgusting circle. Well, akhirnya, hari kamis kemarin, aku nonton film aja. Sendiri. Overall, semuanya baik-baik aja kecuali kejadian aneh yang aku alami. Yang mau tahu, baca aja di sini aja.

Setelah sukses dihasut sama temenku, dan didukung sama kondisi otak yang mulai mengalami ganggun pada saraf kesepian, akhirnya, Pintu Terlarang-pun menjadi kandidat terpilih untuk ditonton. Sungguh saudara-saudara, pelem yang atu ini boleh juga.

Ceritanya berkisah tentang seorang seniman yang ahli bikin patung wanita hamil, yang bernama Gambir (Fahri Albar). You know what? Dia naruh jabang bayi yang digugurin sama istrinya, Talida, waktu mereka masih pacaran dalam perut patung wanita hamil yang dia buat. Sejak saat itu Gambir, selalu melakukan hal serupa. Sinting ya? Masalah mulai muncul ketika seseorang mulai meminta tolong kepada Gambir. Kemudian Gambir mendapat petunjuk tentang sesuatu tempat yang bernama Herosase. Gambir sama sekali tidak tahu tentang tempat itu, sampai akhirya, dia melihat sahabatnya sendiri, Dadung, masuk ke gedung itu. Belakanggan di ketahui tempat itu adalah tempat untuk melihat kehidupan orang lain dari sebuah televisi. Atas rekomendasi Dadung, dia bisa menjadi anggota Herosase. Lewat televisi itulah Gambir tahu, yang meminta tolong pada dia adalah anak kecil yang disiksa oleh orang tuanya. Belakangan Gambir juga mengetahui bahwa hidupnya juga terekam, dan menjadi salah satu menu di Herosase. Dia akhirnya mengetahui persekongkolan ibu dan istrinya, perselingkuhan istrinya dan penghiatanan sahabatnya. So... it’s time to vengeance and finds the truth

Walau sedikit maksa dan buat kita nyerngit, karena dalam kehidupan kita, hal kayak gitu ngak mungkin terjadi dan sekilas aku jadi inget sama film the Truman Show. Yang mana kehidupan sang pemeran utama ternyata semua hanya rekayasa dan untuk reality show. Overall, Film ini cukup menghibur. Walau sebelumnya film semacam ini sudah ada, tapi Joko Anwar mengemasnya dengan gaya yang berbeda. Dan ada beberapa bagian di awal film yang bikin binggung. Tapi semuanya terjawab di ending. Dibilang close ending, bisa. Open juga bisa. Karena, semua itu hanya khayalan orang gila.

Tapi ada satu adegan yang janggal. waktu gambir buka pintu yang disebut pintu terlarang. nah, kan pintunya digembok dari luar. trus Gambir ngancurun pintunya pake kapak. dia masukin tangannya lewat kubang pintu yang dia bikin. trus pintunya dibuka dari dalem. padahal, logikanya kan dia harusnya hancurin gembok yang ngunci pintu itu dari luar. hehehehe.....

Personally, buat aku film ini berarti banget. Joko anwar nyadarin kita bahwa di dunia ini ngak ada orang yang paling hebat selain orang gila. Believe or not ya? Orang gila bisa jadi apapun yang mereka mau. Dokter, sutradara, pembunuh, and what they want to be. Walau hanya imajenasi. Dan orang gila adalah orang yang paling behagia sedunia. Bisa ketawa sekencang-kencangnya, juga bisa nangis maunya dia, tanpa harus peduli pendapat orang lain.

Orang-orang pada repot gitu bawa orang gila ke rumah sakit jiwa buat di sembuhin. Tapi kita ngak pernah tahu kan, apa mereka mau sembuh. Tunggu, atau mungkin kita yang sakit. Maksa mereka yang sudah nyaman untuk diajak hidup dalam keterbatasan. Udah ah, tambah dipikir tambah ngeri. Tapi apapun itu, seberapapun senangnya jadi orang gila, aku lebih milih hidupku sekarang. Waras walau dalam keterbatasan.

Posted by nurani | at 20:02

1 comments:

PNMF said...

Film yang bagus dari Joko Anwar. Tapi... masih mendingan Janji Joni kali ya? Lucu...

Post a Comment