Sok Filosofis!

Ada hal di dunia ini yang membuatku selalu merinding kalau mendengarnya. Kematian. Kata yang berkata dasar mati, yang berarti tidak bernyawa, hilang, pergi. Inilah kata yang sebisa mungkin selalu ingin aku tidak dengar. Kematian sering kali membuatku merasa sangat tidak nyaman dan ngeri. Beberapa tahun yang lalu, akupun harus kehilangan seseorang oleh kematian. Tidak akan pernah ada kata yang bisa melukiskan betapa remuknya aku saat itu. Semua terjadi begitu cepat dan sangat tiba-tiba. Dan aku hanya bisa menangis. Tanpa tahu apa yang sesungguhnya aku tangisi. Akukah, yang ditinggalkan? Atau untuknya yang telah pergi. Tetapi hanya itu yang mampu aku lakukan. I was broke at that time.

Lahir, hidup dan mati. Kodrat manusia. Mau tidak mau, ingin tidak ingin, siap tidak siap, kematian adalah bagian dalam hidup kita. Dan sebenarnya kita tahu bahwa apa yang kita miliki suatu saat akan pergi. Because there is nothing eternally in this life. Sebenarnya kita sudah tahu bahwa suatu saat nanti kita akan kehilangan. Hanya saja kita tidak pernah bisa iklas melepaskannya. Jujur saja, aku juga sering bertanya kenapa Tuhan memilih aku untuk kehilangan seorang yang begitu penting. Kata orang, Tuhan tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan hambanya. Lalu akankah aku mampu? Tetapi keadaan memaksaku untuk itu.

Kematian bukan sesuatu yang mudah untuk dihadapi. Ngak Cuma untuk yang ditinggalkan, tetapi juga untuk yang meninggalkan. Pernah denger dong kata karma? Yup bener banget, karma itu seperti hukum sebab akibat. Maka jangan melakukan hal yang buruk kalau ngak pengen dapet yang buruk juga. Kadang kita tertawa, menagis, bahagia, sedih, karena memang itulah pemanis hidup. Ada kalanya kita menjalani masa-masa sulit dalam hidup. Tetapi ingatlah masih ada Tuhan, yang selalu siap siaga. Mendengarkan keluh-keluh kita lewat doa. Tetapi jangan cuma pas sedih aja inget sama Tuhan, itu namanya egois. Hehehe….

Hidup ini memang penuh misteri. Kita ngak pernah tahu apa yang akan terjadi besok. Akankah kita melihat matahari pagi, pergi ke kampus, bekerja, makan, bernafas, hidup.

Beberapa minggu lalu, seorang teman curhat.

Temenku: Duh, aku kayaknya salah jurusan deh. Aku bener-bener ngak menikmati kuliah. Ngak cocok aja rasanya. Ngak sesuai hobi.

Aku : ya udah, pindah jurusan aja!

Temenku: Nanggung, tinggal dikit!

Aku : (capek)

Ya, begitulah kita mengisi hidup. Kadang ada banyak hal yang membuat kita tidak bahagia. Tetapi hidup terlalu indah dan singkat untuk dijalani dengan keluh. Sama aja kasusnya kayak temenku. Tidak mau mencoba kesempatan lain. Memutuskan menekuni bidang yang dia sukai. Kenapa harus terus tersiksa dengan apa yang kita ngak suka kalau ada kesempatan untuk mgedapetin apa yang bisa bikin kita senyum. Ibaratnya mundur tiga langkah demi maju sepeluh langkah, dan berdoa aja biar ngak nyemplung waktu mundur. Hehehe… karena jangan sampai kita menyia-nyiakan hidup. Cuma mampir terus hilang. Gajah mati maninggalkan gading. Manusia mati meninggalkan nama, tapi jangan sekedar nama. Nama yang harum dan patut dikenang.

(pikiran nyeleneh, di malam yang aneh.)

Masih dimalam yang sama, aku belum juga bisa tidur.

Hujan deras, angin kecang. Menembus celah lalu menyetuh kulitku.

“Ha-Chim”

“Oh…. I Catch A cold”

Posted by nurani | at 08:00

0 comments:

Post a Comment