Sebuah punggung



Ngak enak banget pembukaan cerita kali ini. Tapi jujur deh, sekarang udah hampir jam 2 pagi. Dan aku dengan suskses belum tidur. Lagi nonton tv sambil ngetik. Eh, yang bener ngetik sambil nonton tv. Tapi apa bedanya? Pokonya beda. Jangan bahas lagi.*egois* hehehe…..
Insomnia is never ending problem buatku. Sering banget ngak bisa tidur. Padahal mata sudah sepet, tapi tidur ngak bisa nyenyak. Btw, kalo sarannya yang ngitung domba, basi banget. Sama sekali ngak mempan sama aku. It doesn’t work.  Dari tadi pas jam 11 nyoba tidur,uda lewat kali 50 lebih domba. Tapi sama sekali ngak bekerja. BT. Pilihan terakhir, nyalain Laptop dan nginget-nginget lagi kejadian yang uda lewat.
Tapi kenapa malah yang sekarang yang ada dipikirinku adalah seseorang dari masa lalu yang sangat ingin aku hapus. Yang sangat ingin aku lupakan. Yang sangat ingin aku hempas. Yang sangat ingin aku kubur. Tapi kenapa susah banget. Setiap aku sudah mulai hampir bisa melupakannya. Selalu saja ada kenangan yang bikin aku inget sama apa yang sudah kita lalui.
                Disaat seperti ini, kayaknya pikiran tenang banget. Hanya ada aku, diriku, dan pikiranku. Bener-bener waktu untuk diri sendiri. Memikirkan apa yang mungkin terbaik buatku. Dan apakah keputusan yang sudah aku ambil adalah yang paling tepat. Tapi entahlah. Semuanya hanya menjadi angan yang terbungkus seandainya. Jika. Kalau. Dan kata pengandaian yang lainya.
                Bagaimana kita kalau dulu aku memutuskan untuk bersamamu. Bagaimana jika aku tidak bertemu denganmu? Jadikah aku seperti aku yang sekarang? Entahlah? Ngak ada yang tahu.
                Seperti kata Harun Yahya, tak ada hal sekecil apapun yang terjadi karena kebetulan. Mungkin ada maksudnya kenapa Tuhan mengirimmu untukku. Mungkin untuk membentukku menjadi seseorang seperti ini. Menjadi orang yang jauh lebih siap menghadapi dunia, memberi pemahaman tentang hal-hal yang asing. Membuatku merasa berarti dan dihargai. Membuatku mengerti bahwa hidupku ternyata bukan hanya milikku. yang terpenting,  orang yang juga telah membalas cintaku. Cinta……..? apa sih? Cinta aja ngak bisa aku deskripsikan, sok tau lagi ngomongin cinta. Tapi jujur. Mendeskripsikan cinta dan perasaan itu susah banget memang. Tapi mendeskripsikan kamu jauh lebih sulit. Seperti sebuah puzzle yang sangat sulit untuk dirangkai. Ketika aku merasa sudah  mengenalmu. Sekejap berikutnya aku sadar ternyata aku sama sekali tidak tahu apapun tentang kamu. Tapi biarlah…. Biarlah aku tetap ada dibelakangmu. Menatap punggungmu, mungkin kamu tidak pernah tau kan, kenapa aku suka berjalan dibelakangmu, punggung lebar dan gagah itu membuatku nyaman dan aman maka itu yang paling aku suka dari kamu. Dan sekarang akupun tetap begitu. Memiliki perasaan yang sangat sulit aku tuangkan dalam kata, dan semakin sulit ketika ada dibelakangmu. Sembunyi , seperti hatiku yang bersembunyi dibalik semua aku tanpa kamu pernah tahu kalau aku masih  merindukan punggung itu.

Posted by nurani | at 19:32

0 comments:

Post a Comment