Bukan Diriku

Pernah ada di posisi ketika harus merelakan orang yang bener2 kita sayang. Mungkin ngak semua orang, dan mudah2an itu ngak akan pernah terjadi sama kalian. Amin. Buat yang pernah merasakan, pasti tahu bagaimana sakitnya rasa itu. Saat kita harus berjuang melawan hati. Saat kita harus berperang dengan perasaan. Ini seperti makan makanan yang bener bener kita benci. Bahkan sepertinya lebih parah. Saya sendiri bingung harus mendeskripsikannya seperti apa. Yang pasti rasanya sangat beruk, sangat menderita, sangat kasihan.
Saya? saya pernah. Dengan jujur, saya pernah ada di posisi ini. Posisi ketika saat saya harus melepaskan orang yang saya sayang dan saya inginkan seumur hidup saya. perasaan saya tumbuh tidak seperti anak remaja yang jatuh cinta. Ini jauh-jauh lebih dalam dari semua itu. jauh lebih tulus. Dan jauh lebih sempurna. Hanya saja saya terlalu bodoh untuk bisa menunjukannya. Berkali-kali saya terjebak dalam cinta yang lain, tetapi saya kembali mendapati diri saya mencintaimu lebih dalam dari sebelumnya. Saya mencintaimu seperti music dan lirik yang akan indah ketika sejalan. Seperti jiwa dan raga, dan akan mati ketika terpisah. Seperti bensin dan motor, yang tidak berguna tanpa satu sama lain. (ini perumpamaan payah, hahahaha) tapi begitulah, karena kamu melengkapi saya. lalu pertanyaan berikutnya, adakah saya mampu begitu untukmu?
Saya tidak sedang menyesal. Saya hanya sedang mengingatmu. Melepasmu memang tidak mudah, tetapi saya yakin mempertahankanmu jauh lebih sulit. Saya bukan tidak mau, tapi saya tidak mampu. Jadi bahagialah di sana. Saya mohon, jangan katakan kamu tidak bahagia, itu akan jauh lebih menyiksa saya. Tersenyumlah, setidaknya itu akan meringankan saya.
Bukan Diriku
Setelah kupahami
Ku bukan yang terbaik
Yang ada di hatimu
Tak dapat kusangsikan
Ternyata dirinyalah
Yang mengerti kamu
Bukanlah diriku

Kini maafkanlah aku
Bila ku menjadi bisu
Kepada dirimu

Bukan santunku terbungkam
Hanya hatiku berbatas
Tuk mengerti kamu
Maafkanlah aku

Walau kumasih mencintaimu
Kuharus meninggalkanmu
Kuharus melupakanmu
Meski hatiku menyayangimu
Nurani membutuhkanmu
Kuharus merelakanmu

Dan hanyalah dirimu
Yang mampu memahamiku
Yang dapat mengerti aku

Ternyata dirinyalah
Yang sanggup menyanjungmu
Yang lama menyentuhmu
Bukanlah diriku
-samson-
Tidak ada hal yang perlu disesalkan, saya tidak menyesal mengenalmu sekalipun sakit akhirnya. Menyesalkah kamu? Saya tidak pernah tahu hatimu sesungguhnya kan? Sama halnya dengan saya. Secret makes a woman, woman. Rahasia membuat wanita menjadi utuh. Wanita itu sangat sulit, mereka penuh misteri. Jadi ketika saya marah, belum tentu hati saya dengki. Dan tersenyumpun terkadang saya sedang mencemburui kamu. Hanya kamu kurang peka. Tapi apapun itu, ternyata bukan saya, bukan saya yang pada akhirnya untukmu.
*meyakinkan hati melupakanmu*
-AMIN-

Posted by nurani | at 08:32

0 comments:

Post a Comment