Walau


Terkadang di dunia ini ada begitu banyak ketidakcukupan. Begitu banya ketidakpuasan. Begitu banyak keinginan. Termasuk dalam hal cinta. Yakin sekali, semua orang di dunia ini pasti pernah berkenalan dengan kata cinta. Kata yang begitu singkat, dengan berjuta interpretasi.

Bersukurlah mereka yang pernah mersakan manisnya cinta, banggalah mereka yang terluka oleh cinta, bangkitlah mereka yang jatuh akan cinta, dan semangatlah mereka yang dibutakan cinta. Karena apa dan bagaimapun cinta, dia tidak akan pernah salah. Semuanya akan menjadi benar karena cinta, sekalipun itu salah. Beberapa film yang aku tonton, terutama film romantic selalu bilang. Ikuti kata hatimu, maka kebahagiaan kau dapat. Seberapa persen kevalidannya? Bagaimana kalau suka sama pacar orang? Ikuti kata hati? Rebut? Toh selama janur kuning belum melengkung? Hai, coba banyangkan, akan ada hati yang tersakiti, akan ada perasaan yang hancur, tentunya air mata. Tertawa di atas penderitaan orang lain? Kalau sudah seperti ini tolong ingat “karma”. I do believe it.

Seorang penyiar radio pernah bilang. Ketika orang terlalu sering tersakti, lama-lama ia akan kebal, tidak hanya oleh rasa sakit, tetapi juga cinta. Contohnya tangan kita. Awalnya mungkin hanya lecet, kemudian karena setiap hari harus bekerja keras, tangan kita lama-lama kapalan. Maka, jangankan untuk merasakan sesuatu yang lembut, sakit saja sudah tidak terasa lagi.

Perasaan sesuatu yang complex, dan sering kali terlalu rumit untuk dimengerti. Seperti kata pepatah. Dalam laut bisa diukur, dalam hati siapa yang tahu. Aku sangat setuju. Terkadang kita bilang tidak, padahal ingin iya, kepala menggeleng hati menggangguk, kaki melanglah, hati tetap tinggal. Oleh karenanya, sebisa mungkin berhati-hatilah dengan hati. Sakit hati bukan sesuatu yang bisa dibawa ke dokter, lalu minum obat dan sembuh. Perlu waktu yang tak terbatas menyembuhkannya. Jadi sebisa mungkin jangan menyakiti. Walau hidup terkadang menepatkan manusia di situasi yang sulit. Sebuah persimpangan, yang mengharuskan kita memilih dan terus melangkah.

Dan akupun telah memilih jalanku. Menerimamu segabai kau yang kukenal dulu. Tanpa mencoba menjadikanmu sedetikpun milikku, meneguhkan hatiku mematrikan dirimu sebagai seorang yang biasa dalam keistimewaan. Easiest turning a friend into a lover, and hardest turning back a lover into a friend. Karena aku tahu dan sadar setulus apapun perasaan yang aku tawarkan. Aku bukan pilihan yang tepat. Tetapi sejauh ini hanya itu yang bisa aku berikan.

Semua kisah manis tentang dia

aku bukan pilihan yang tepat

untuk cinta dan hatinya

walau ketulusan yang kuberi

untuknya………

(One of the song by Kerispatih)

Posted by nurani | at 05:59

1 comments:

Anonymous said...

wah kata - katanya romantis banget..

ternyata lama ga ketemu dan akhirnya membuat blog baru..

good luck my best friend

i believe with u

Post a Comment